Mengapa Laki Laki Boleh Pulang Pagi Dan Perempuan Tidak?
Artikel ini akan membahas masalah stereotype yang banyak ditemukan di masyarakat, khususnya pandangan bahwa laki-laki boleh pulang malam sedangkan perempuan tidak boleh.
Pertama-tama, penting untuk dicatat bahwa sudut pandang ini berasal dari sistem patriarki, yang melihat laki-laki dalam posisi otoritas dan perempuan dalam peran subordinat.
Dalam konteks sistem ini, laki-laki dianggap lebih mandiri dan mampu mengambil keputusan sendiri, sedangkan perempuan dianggap lebih rapuh dan membutuhkan bimbingan dan arahan.
Baca Juga: Cara Menjadi Seorang Pendengar yang Baik
Sebagai akibatnya, perempuan berada di bawah tekanan yang lebih besar untuk selalu terlihat baik di masyarakat dan untuk menghindari kesalahan, sedangkan laki-laki diberi lebih banyak ruang untuk melakukan kesalahan.
Oleh karena itu, perempuan yang pulang lebih awal distigmatisasi dan dianggap melanggar norma sosial, sedangkan laki-laki yang pulang lebih awal dianggap biasa saja. Selain itu, pandangan ini juga merujuk pada keyakinan bahwa laki-laki dan perempuan harus selalu menempati posisi yang secara hierarkis dibedakan satu sama lain.
Baca Juga: Beberapa Hal Yang Kamu Lakukan Ketika Sudah Mulai Dewasa
Laki-laki dipandang sebagai “simbol kekuasaan” yang diharapkan untuk mengejar kebebasannya, sedangkan perempuan dilihat sebagai “simbol moral” yang harus dilindungi dari pencemaran. Wanita harus dilindungi dari kontaminasi.
Namun, dalam masyarakat yang bebas dan adil, pandangan ini tidak boleh ditoleransi. Setiap orang, termasuk laki-laki dan perempuan, harus memiliki hak yang sama untuk mengejar kebebasan dan kebahagiaannya sendiri tanpa dibatasi oleh norma-norma sosial yang tidak adil, dan hak-hak ini harus setara.
Baca Juga: Hidup Akan Bahagia Apabila Kamu Merubah Fokus
Secara umum, pandangan bahwa laki-laki boleh meninggalkan pekerjaan lebih awal sementara perempuan tidak diperbolehkan bukanlah bentuk patriarki, yaitu tatanan sosial yang menempatkan perempuan lebih rendah dari laki-laki.
Untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan bebas, perlu untuk mengakui keberadaan masalah ini dan bekerja untuk mencari solusinya.