Hidup Akan Bahagia Apabila Kamu Merubah Fokus
Kali ini saya akan bahas buku first thing first karya stephen r covey arrow jerman rel dan rebecca errel. Buku ini membahas soal hal apa yang bisa membawa kebahagiaan dalam hidup. Setiap harinya kita mungkin saja terjebak dalam kesibukan kita mengerjakan satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya.
Hal ini berjalan terus-menerus namun apakah kamu pernah bertanya apakah yang saya lakukan ini dapat membantu mencapai hal besar dalam hidup? Apakah kegiatan yang saya lakukan sekarang dapat mendekatkan saya pada tujuan yang ingin saya capai?
Pertanyaan ini sangat penting dan dapat membantu kita untuk menyusun prioritas dalam hidup kita tidak lagi mengerjakan semua pekerjaan yang datang sesuai nomor antrian tapi menyusunnya berdasarkan tujuan besar yang ingin kita capai dalam hidup. Saya merangkumnya menjadi tiga hal penting dari buku ini
Empat Generasi Manajemen Waktu
Apakah kamu merasa hidupmu setiap hari bergerak begitu cepat setiap harinya kamu bergerak dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya walaupun begitu kamu merasa masih tidak punya waktu 24 jam sehari rasanya tidak pernah cukup kamu lalu berusaha mencari cara untuk mengatur waktu yang lebih baik.
Baca Juga: Kebiasaan Kecil Yang Merubah Hidup
Nah penulis menjelaskan empat generasi manajemen waktu di generasi pertama fokus manajemen waktu adalah pada reminder dan pertama kali yang harus dikerjakan adalah apa yang ada di depan mata dan sesuai dari daftar yang sudah dibuat.
Kelemahannya kamu hanya menuliskan semua daftar pekerjaan yang harus dilakukan tapi tidak disusun berdasarkan prioritas atau menganalisa. Apakah yang kamu lakukan akan membantu kamu untuk mencapai tujuan yang lebih besar atau tidak.
Di generasi kedua kamu mulai merapikan reminder dan to do list menjadi sebuah jadwal orang yang berada di generasi ini fokus menjalani jadwal yang sudah dibuat namun tetap sama di tahap ini belum ada analisa mendalam.
Apakah semua aktivitas yang kamu lakukan berkontribusi padahal yang lebih besar atau tidak. Di generasi ketiga goal-setting dan daily planning kamu mulai menyusun daftar pekerjaan berdasarkan tujuan yang besar di masa depan namun biasanya kita terjebak untuk mengisi jadwal tersebut dengan pekerjaan yang mendesak tapi tidak selalu penting, kita juga seringkali berusaha memasuki semua aktivitas dalam sehari yang terjadi adalah cover scheduling sehingga kita jadi frustasi dan b.
Baca Juga: Terburu-buru Menjadi Dewasa
Di generasi terakhir adalah self-management ini merupakan gabungan dari tiga generasi sebelumnya namun berusaha meminimalkan kelemahan dari generasi sebelumnya di generasi ini kamu diminta untuk tidak lagi membuat jadwal harian tapi jadwal mingguan sehingga kamu memiliki pandangan yang lebih luas kamu juga tidak lagi fokus pada aktivitas atau janji yang harus dijalankan.
Tapi fokus pada manusia dan juga hubungan kamu dengan mereka kenapa hal ini penting contohnya gini ketika kamu sedang sibuk bekerja namun tiba-tiba saja ada masalah tidak terduga muncul yang dilaporkan oleh kolega atau bahwa kamu kamu mungkin jadi kesal dan menganggap orang tersebut membuat hidup kamu lebih sulit.
Coba kita rubah perspektifnya coba kita lihat masalah yang muncul sebagai kesempatan untuk membantu orang lain dengan cara ini barulah kamu bisa berkembang secara pribadi dan juga sebagai seorang pemimpin.
Menemukan Hal Penting Dalam Hidup
Apa yang kamu inginkan dalam hidup kamu ingin diingat seperti apa ketika kamu meninggal. Penulis memberikan analogi soal jam dan kompas jam menggambarkan apa yang kita lakukan dan bagaimana kita mengatur waktu sedangkan kompas menggambarkan visi kita dan bagaimana kita menjalani hidup.
Mayoritas orang hidup diatur oleh jam jadi mereka selalu fokus pada hal yang mendesak daripada fokus hal yang penting. Hasilnya hidup akan menjadi sebuah kejar-kejaran tiada akhir melelahkan dan akhirnya berujung pada brunout.
Tidak heran ada orang yang karirnya bagus tapi hidupnya terasa hampa karena selama ini ibaratnya dia berada dalam perlombaan lari tapi tidak tahu kenapa dia harus terus berlari. Bagaimana bila kita ubah fokusnya bukan lagi pada jam tapi pada kompas mengerjakan apapun mulailah dengan sesuatu yang penting dan punya dampak positif pada kebahagiaan pribadi.
Baca Juga: Diri Kita Sendiri Yang Menciptakan Kebahagiaan
Sebagai contoh bayangkan kalau fokus membangun karir bekerja keras hingga akhirnya kamu mencapai posisi tertinggi namun ketika berada di sana kamu baru sadar kalau selama ini kamu telah membuat banyak pengorbanan kamu melupakan hal penting dalam hidup kamu.
Mengorbankan waktu kamu bersama keluarga waktu bersama pasangan dan sebagainya ketiak kamu tidak fokus pada hal yang membuat kamu bahagia dalam jangka panjang maka mungkin saja kamu akan menyesal di kemudian hari.
Pertanyaannya seperti ini bagaimana cara kita fokus pada hal penting dalam hidup penulis menjelaskan soal empat kebutuhan dasar manusia pertama kebutuhan untuk hidup. Artinya kebutuhan kita soal makam tempat tinggal dan kesehatan yang baik sudah terpenuhi.
Selanjutnya kebutuhan untuk belajar ini adalah kebutuhan kita untuk menguasai hal baru dan belajar sesuai ia membuat kita bersemangat ketiga kebutuhan untuk dicintai ini artinya kita dikelilingi oleh orang yang kita cintai terakhir adalah kebutuhan untuk meninggalkan sesuatu ketika sudah tidak ada, ini boleh dibilang merupakan bagian dari tujuan hidup.
Baca Juga: Menjadi Pribadi Yang Tidak Membosankan
Apakah kamu pernah bertanya kamu ingin diingat seperti apa ketika meninggal? Kebahagiaan kita ternyata bergantung pada keempat kebutuhan dasar ini jika tidak terpenuhi maka kita akan merasa cemas stres atau takut.
Fokus Pada Hal Penting
Ada sebuah kisah yang menarik dari seorang profesor sedang memberikan kuliah dia membawa toples kaca besar tumpukan batu sekantong kerikil kecil bak pasir dan sebotol air dia memulai dengan mengisi toples dengan batu-batu yang besar dan ketika sudah mencapai tepi toples dia mengangkatnya dan bertanya apakah toples itu sudah penuh para siswa setuju tidak ada lagi ruangan untuk meletakkan batu-batu tersebut.
Toplesnya sudah penuh profesor itu lalu mengambil sekantong kerikil kecil dan menuangkannya kedalam toples dia mengguncang toples tersebut sehingga semua krikil memenuhi ruang yang ada disekitar batu yang besar.
Baca Juga: Menjadi Pribadi Yang Tidak Membosankan
Profesor itu lalu bertanya apakah toples nya sekarang sudah penuh kelompok siswa itu saling memandang dan setuju kalau toples itu sekarang benar-benar penuh. Profesor itu lalu mengambil bak pasir dan menuangkan pasir diantara kerikil dan batuan sekali lagi dia mengangkat toples dan bertanya apakah sudah penuh para siswa kembali setuju kalau toplesnya sudah penuh.
Profesor itu lalu bertanya lagi kamu yakin dia akhirnya mengambil sebotol air dan memasukkan air kedalam toples sampai meresap di semua ruang yang tersisa di pasir para siswa pun lalu tertawa. Kisah tersebut ternyata punya penjelasan yang menarik toples menggambarkan hidup kita batu menggambarkan hal yang penting dalam hidup kesehatan keluarga pasangan ketika semua yang ada namun tiga hal tersebut masih ada maka hidupmu masih bermakna.
Krikil menggambarkan hal yang memberikan hidupmu sebuah makna misalnya pekerjaan hobi pertemanan dan sebagainya. Hal tersebut akan membuat hidup berharga pasir dan air menggambarkan sisanya harta benda menonton televisi browsing media sosial dan sebagainya.
Baca Juga: Runtuhnya Moral Generasi Sekarang Karna Tiktok
Pelajarannya fokus pada hal penting dalam hidup jika kamu fokus mengisi pasir ke dalam toples maka kamu tidak akan punya ruang untuk hal yang benar-benar penting dalam hidup. Ketika kamu mengisi waktu dengan hal yang tidak bernilai maka kamu akan kehabisan ruang untuk mengerjakan hal yang benar-benar penting.
Apa kesimpulannya pertama produktif bukan artinya kalender kamu penuh seharian kita juga seringkali berusaha memasukkan semua aktivitas dalam sehari yang terjadi adalah cover scheduling sehingga kita jadi frustasi dan burnout.
Fokus pada hal yang bernilai sebelum mengerjakan apapun mulailah dengan sesuatu yang penting dan punya dampak positif pada kebahagiaan pribadi ketika kamu tidak fokus pada hal yang akan membuat kamu bahagia dalam jangka panjang maka mungkin saja kamu akan menyesal di kemudian hari ketiga kamu ingin dikenang seperti apa ketika kamu berusia 50 tahun siapa yang ada di sekelilingmu jawaban kamu akan menentukan hidup yang kamu pilih dari sekarang.
Baca Juga: Menikah Diusia Muda